MENANTI dengan frustasi dan putus asa, aku berteriak. Perlahan, dengan sabar, dan dengan kasih Tuhan menjawab. Aku mengerang dan menangis tersedu mencari jawaban, dan Tuhanku menjawab dengan lembut, “Anakku, engkau harus menanti!”
“Menanti dan menanti?”, jawabku singkat. “Tuhan, aku butuh jawaban, aku ingin tahu mengapa! Apakah tanganMu terlalu pendek? Atau apakah Engkau belum mendengar jeritan hatiku? Dengan IMAN aku bertanya padaMu, dan aku menggali fimanMu. Masa depanku dan semua yang aku dapat handalkan mengambang, dan Engkau menyuruhku untuk MENANTI?
Aku butuh jawaban “Iya”, atau persetujuan dariMu, atau bahkan jawaban “Tidak” sehingga aku dapat berhenti dari apa yang sedang aku lakukan. Dan Tuhan, Engkau sendiri berjanji, bila kami minta sesuatu dengan percaya, kami akan menerimanya. Dan Tuhan, aku sudah berkali-kali bertanya, dan inilah tangisku: “Aku sudah capek untuk bertanya-tanya! Aku butuh jawaban!!!”
Kemudian dengan perlahan, lembut, Tuhanku kembali menjawab, “Engkau harus menanti”
Aku tersungkur, mengalah dan protes kepada Tuhan, “Tuhan, untuk apakah aku menanti?”
Kemudian Ia berlutut dan air mataNya berlinang, dan dengan sangat lembut Ia berkata,
“Aku dapat memberikan engkau tanda. Aku dapat menggoncangkan langit dan menggelapkan matahari. Aku dapat membangkitkan orang mati, dan dapat membuat gunung bergerak. Semua yang engkau minta, aku dapat berikan. Engkau bisa memiliki semua yang engkau minta, TETAPI, engkau tidak akan mengenal siapa AKU.
“Engkau tidak akan mengenal betapa dalamnya kasihKu kepada setiap orang percaya; Engkau tidak akan merasakan kuasa yang aku berikan kepada yang lemah; Engkau tidak akan belajar melihat ditengah awan kehancuran; Engkau tidak akan belajar percaya bahwa Aku selalu besertamu; Engkau tidak akan merasakan sukacita, aman dan tenang dalam naungan sayapKu, ditengah kegelapan dan keheningan yang mencekam; Engkau tidak akan merasakan dalamnya kasih dan damainya Rohku; Engkau tahu aku memberi dan menyelamatkan; Namun engkau tidak akan merasakan detak jantungKu. Mendapatkan rasa aman dan tenang menjelang malam. Beriman ketika engkau berjalan tanpa pengelihatan. Mengenal Tuhan yang tidak hanya memberi apa yang kamu minta, tetapi membuat apa yang kamu terima kekal.”
“Engkau tidak akan pernah menyadari arti “Kasih karuniaMu cukup bagiku”, bila rasa sakit itu berakhir dengan cepat. Ya, impianmu dapat menjadi kenyataan dalam semalam saja, tetapi apakah artinya bisa Aku harus kehilangan apa sedang aku lakukan didalam engkau!”
“Oleh karena itu, anakKu, engkau akan melihat bahwa HADIAH YANG TERBESAR ADALAH MENGENAL AKU. Meskipun sepertinya jawabanKu terasa terlambat, tetapi jawabanKu yang paling bijak adalah: “MENANTI”
2 comments:
aku juga dah baca Ni, bagus banget ya...Ceritanya ka Nelly buagusss...., apalgi yang blon tamat ni, bikin penasaran, hahahaha. biarpun tau akhirnya hepi, tapi tetep aja penasaran mau tau piye prosesnya, hehehehe
menanti kadang bisa menjadi sangaaat sukar. Fiuuh.
Post a Comment