Snag a Button

Menu Bar

Wednesday, April 25, 2012

It's Been A Year

It's been a year!! Amazingly how time flies!! Puasa pacaranku selesai sudah.. Apasih puasa pacaran? Puasa pacaran, kaya yang dibahas di lady in waiting chapter 9, baca disini yah.

Untuk gw secara pribadi, kenapa gw mau mengambil waktu setahun puasa pacaran? Karena gw bener2 pingin pulihin hati dari segala jenis sakit hati, anger, hatred, pengen nemuin my calling and dig deeper into His words. Jadi selama setahun ini gw bener2 tutup hati rapat2 dan gak mikirin sama relationship thingy.

Is it hard to guard your heart? The answer is yes! Awal2 gw bingung, perlu gak yah puasa pacaran segala selama setaun? Gimana kalo I miss the chance, si pangeran lewat gitu LOL. Kayanya ga perlu deh sampe kaya gitu buang2 waktu. Buttttt thank God ada ci Erlyn yg selalu ingetin dan jawab semua pertanyaan gw when doubts feel my heart.

Gw membuat standard2 juga batasan2 untuk nanti pas gw mau mulai suatu hubungan. Ini beberapa list yg gw buat untuk menjaga kemurnian puasa pacaran selama setaun:
1. Gak bbm/ telponan intens sama cowo.. yg bisa menyebabkan salah paham/ ketergantungan
2. Gak pergi berdua sama cowo kemanapun dengan alasan apapun (kecuali nebeng pulang)
3. Tidak memberikan pin bb or contact ke orang yg gw tidak kenal/ dunia maya
4. To dress in modesty in every situation
5. Always welcome and friendly, not arrogant.. but still draw the line
6. To see fellow Christian guys as brother in Christ rather than potential man

Ketika gw buat standard2 ini, untuk menjalankannya butuh lots of sacrifice. Yes it is true easier said than done. Gw belajar yg namanya commitment! Setiap kali ada yang iseng2 mao ngenalin, gw lgsg dgn strict say "sorry, gw bener2 lagi gak mau dan gak mikirin belon saatnya." Ada masa2 dimana gw berasa sepiiii.. pengen disayang-sayang, ketika lagi ada masalah pengen cerita2. Tapi disini gw bener2 belajar untuk put God first in every area of my life.

Dan hal yg bikin gw sedih or down itu seringkali adalah respon dari temen2 gw sendiri.. Mereka bilang, "gimana caranya mo kenal sama orangnya kalo gak pergi berdua, sekali2 gpp lah." "Gpp kok kenalan telponan or bbman." Itu membuat gw berpikir, apa standard yg gw bikin terlalu muluk2 yah? Sampe gw perna dibilang calon pacar gw ntar pendeta.. Astaga! But, I remind my self again.. someday I gonna tell my future hubby how I lived my life before I meet him.. And I hope, when I tell him about how I lived my life dia gak akan regret karena gw bener2 trying my best to keep my heart only for him. So I wont lower my standard!! Dan standard ini akan tetap gw pegang walo puasa pacaran ini uda lewat. Ini akan jadi pedoman gw, karena my next one will be my last one. I will wait for my Prince In Knight Shining Armor :p

Dari puasa ini apa yang gw dapet? Buanyakkkk, gw bener2 belajar untuk feel content and secure in God alone, in His loving arms I found refuge. He is the strong tower to which I can always go. He is rock of safety where I can always hide. Dan belajar, kalau goal dari hidup ini bukan marriage ajah.. I used to think that marriage is the highest calling and goal that every woman should achieve. Tapi I finally realize kaya yg ci Shinta bilang, "Singleness is a calling as surely as mariage or parenthood, and one calling is NOT greater than the another."

So the conclusion is.. wait for a man worth waiting for and be a woman worth fighting for! Ci Erlyn pernah bilang, selama masa single harus fokus dan fokus. Benahin diri in and out, dan nanti akan glow dengan sendirinya. Sinar yang begitu terang gak akan bisa disembunyikan kan? And I truly believe, the right woman will attract the right man. Jadi jangan cuma nuntut mau cowo begini dan begitu! Be that kind of woman. Tumbuhin karakter2 yg kamu mau liat nantinya ada di pasanganmu. God will give you the right person in the right place at the right time. Gw belajar satu hal, gw gak perlu tuh pusing-pusing cari cowo atau TP2 karena King of all Kings loves me and His unfailing love more than enough! I used to believe that unconditional love just a myth and He proved me wrong :D Wait patienly for Him to act.. and we as a woman just need to REACT not to ACT.

I still cant believe it that one year has passed. And yes Im enjoying my single life to the fullest. Dan malah jadi takut untuk perubahan lagi.. I scared to leave my comfort zone T_T Hadeh rempong ya.. Tapi seorang yg dewasa tidak akan takut terhadap perubahan. Karena perubahan adalah salah satu dari proses pertumbuhan.. So I will not scared! Tuhan beri ani hati yang baru, yang selalu siap dibentuk huhu.

I encourage single ladies, lets we live our life to the fullest.. Apalagi masa2 single kita, jangan pernah disia2kan karena gak akan balik dua kali. Masa2 single itu dimana kita bisa all out lakuin apa aja tanpa harus mikir urus anak ini itu. Dimana bisa nemuin callingmu tanpa harus ada penyesuaian dengan org lain, esp lawan jenis. Semangat!!
The fact that I am a woman does not make me a different kind of Christian, but the fact that I am a Christian does make me a different kind of woman. —Elisabeth Elliot

Monday, April 09, 2012

My Heart is Christ’s Home


Hati saya adalah rumahnya Tuhan. Kenapa saya pilih kata “home” instead of “house” disini? Karena home itu lebih bersuasana kekeluargaan, hangat dan nyaman. Sering denger donk, “home sweet home” tapi pernah gak kalian denger “house sweet house?” ;p Rumah yang dibangun dengan fondasi yang tepat (kehangatan, penuh kasih sayang, nyaman, dan teduh) adalah tempat dimana kita ingin selalu berpulang, tempat terbaik yang ada. Bahkan setelah liburan keluar negeri yang jauh, pas pulang rumah rasanya senang karena finally you are at your own place, bisa rest fully lega deh. Tapi gimana kalau sebaliknya? Rumah yang tidak dibangun dengan fondasi yang tepat, dimana tidak ada kedamaian. Pasti males banget deh pulang ke rumah.

Apa sih yang kalian inginkan dari sebuah rumah? Kita tidak bicara mengenai bangunannya, tetapi bicara mengenai keharmonisannya. Ketika pulang kerumah, pastinya kita tidak mengharapkan adanya penolakan, atau kesengitan. Dan untuk menjadikan hati kita rumah-Nya, dimana kita benar-benar mengerti dan mengalami kasih-Nya kita harus selalu menyediakan waktu untuk-Nya ditengah-tengah kesibukan dari segala aktivitas dan benar-benar mencari tahu isi hati-Nya.

Cerita yang sangat popular dari Maria dan Martha, di pasal Lukas 10:38-42

Maria dan Marta
10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu, Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Disini terlihat seperti apa yang dilakukan Martha tidak mulia yah? Padahal dia menyiapkan makanan dan hidangan untuk Yesus dan tamu-tamu-Nya. Namun bukan begitu adanya. Di tengah-tengah acara, dimana Tuhan Yesus menyampaikan firman-Nya, Marta tidak menunjukkan sikap yang sama dengan saudara perempuannya, Maria. Maria benar-benar fokus duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Maria terus, yang berarti konsentrasinya tidak terpecah sedangkan Marta tidak memilih memberikan diri untuk mendengarkan kotbah Tuhan Yesus dengan penuh perhatian. Konsentrasi Marta terpecah antara mendengarkan firman Tuhan dan usaha untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk melayani Tuhan Yesus dan tamu-tamu yang lain.

Perbedaannya disini adalah Maria mendengarkan dengan penuh perhatian dan konsentrasi, sedangkan Marta mendengarkan dengan perhatian dan konsentrasi yang terpecah karena urusan-urusan dapur. Mengerjakan dua hal secara sekaligus dapat menimbulkan rasa lelah, dan jenuh. Ya iyalah, mengerjakan satu hal saja dapat benar-benar menguras tenaga kita, apalagi dua hal sekaligus? Rasa lelah dan penat ini menjadi bertambah ketika Martha melihat Maria dengan asyik duduk diam di kaki Tuhan Yesus mendengarkan cerita-Nya. Maria merasa tidak adil dan menjadi kesal.

Dapat kita simpulkan disini bahwa kesalahan Martha adalah: Pertama, Martha merasa Tuhan tidak adil dan tidak peduli padanya karena tidak menyuruh Maria membantunya. Kedua, Martha merasa lebih benar dibanding dengan Maria di dalam tindakan dan keputusan yang diambilnya.

Dan jawaban Tuhan menjelaskan dengan sangat clear bahwa Tuhan tidak memojokkan Martha atau menyudutkan Martha, melainkan Tuhan menjelaskan kalau Martha telah merepotkan dirinya sendiri dengan ketakutan dan kekawatiran yang berlebihan. Apa yang dilakukan Martha adalah baik dan mulia, tapi yang Tuhan inginkan juga adalah hubungan yang kekal dan dekat pada-Nya, maka Dia berkata “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Yang tidak akan diambil daripadanya itu berarti sesuatu yang kekal. Mengapa Tuhan berkata begitu? Karena firman Tuhan adalah kekal, seperti yang tertera dalam 1 Petrus 1:25: Namun, firman Tuhan tinggal tetap sepanjang zaman. Dan, inilah firman yang diberitakan kepada kamu (MILT version).

Bila kita terlalu sibuk dengan kegiatan kita, pekerjaan, pelayanan sampai-sampai kita melupakan hubungan intim dengan Tuhan maka kita sedang ada dalam masalah besar. Bangun pagi ingin saat teduh tapi buru-buru mandi dan siap-siap.. ntar siangan deh yah. Siang di kantor sibuk banyak kerjaan yang numpuk, ntar sorean deh satenya yah. Sore hari sedang dikejar deadline dan ingin pulang on time jadi di-pending lagi satenya yah. Pulang kerja lelah karena kerjaan numpuk, macet dan penat jadi langsung tepar tidak sempat saat teduh lagi. Atau mungkin beberapa malam tetap saat teduh, tapi sudah tidak konsen dan focus karena sudah terlalu lelah dan memberikan Tuhan waktu sisa-sisa energy kita. Doa malam hari, dan aminnya besok pagi mungkin :p

Mari kita semua belajar menempatkan Tuhan di tempat pertama, menjadi prioritas diatas segala prioritas. Jadikan hati kita rumah-Nya. Dimana Tuhan selalu tersambut dengan gembira, dimana we are simply breathless without Him, whereby we can’t life without Him nearby. Jangan sampai ketika di Surga nanti, di pintu Surga dimana Tuhan membuka buku kehidupan dan kita berharap kalau nama kita ada dalam buku kehidupan. Dan Tuhan menjawab: “Oh maaf anakku, tadinya Aku berniat menuliskan namamu di buku ini namun Aku terlalu sibuk sampai Aku lupa menuliskannya.”

Dengan diam di kaki-Nya dan mencari wajah-Nya kita menemukan jawaban dari segala kebutuhan yang kita butuhkan. Mazmur 46:10 berkata “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi! Dan pada Yesaya 30:15 mengatakan “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu”

Written for Majalah Pearl 09 - From The Cross With Love
www.majalahpearl.com

ShareThis