Snag a Button

Menu Bar

Wednesday, July 24, 2013

The Secret Of Prayer

Article ini copy paste dari share'an temen di facebooknya. Interesting story menurut gw, so do enjoy and be blessed :)

Ada seseorang pemuda yang giat bekerja siang malam serta taat beribadah. Selepas pulang dari tempat kerja, tak lupa dia selalu menyisihkan sebagian waktu untuk berdoa sama Tuhan. Tetapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan dua bulan menunggu masih belum juga terkabul. Tetap dia setia berdoa. Yakin suatu saat Tuhan akan mengabulkan apa yang selama ini diminta. Waktu tak terasa hingga hampir 1 tahun dia berdoa, belum terkabul juga.

Ketika dia melihat rekan sekantornya, orangnya biasa saja, tidak istimewa, ibadahnyapun jarang. Kelakuannya juga sering tidak beres, sering menipu, korupsi serta bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doakan, semuanya dipenuhi.

Pemuda ini pun heran, dengan rasa penasaran akhirnya, dia pun datang ke seorang pemuka agama. Berceritalah dia mengenai permasalahan yang sedang dihadapi. Serta doanya yang sulit terkabul padahal dia taat dan setia, sedangkan temannya yang biasa-biasa saja, malah dapat apa yang diinginkan.

Tersenyumlah pemuka agama ini, lalu dia bertanya kepada si pemuda ini: "Bila anda sedang duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, memainkan musik diiringi dengan alat seadanya,suara fals, bagaimana?" 

Pemuda tadi segera menjawab, "Ooo, kalau itu sih saya buru-buru kasih uang, tak tahan saya melihat dan dengerin dia lama-lama disitu, suaranya, berisik." 

Tokoh Agama, bertanya lagi, "Bila pengamennya rapi, main musiknya enak, suaranya merdu, membawakan lagu kesukaan anda, bagaimana?". 

Pemuda ini pun menjawab, "Wah kalo itu saya dengerin. Saya biarkan dia bernyanyi sampai habis. Berapa lama pun tak menjadi masalah. Bila perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela mendengarkan. Kalau pengamen urakan tadi saya kasih 5rb, yang ini 100rb pun saya rela."

Pemuka agama tersenyum. Begitulah nak, Tuhan ketika melihat engkau yang taat dan setia datang menghadapNya, Tuhan mendengar doamu yang tulus. Dan Tuhan ingin sering bertemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Tuhan memberikan apa yang kamu mau itu semudah membalikkan telapak tangan. Tapi Dia ingin menahan kamu lebih lama, biar lebih intim denganNya. Coba bayangkan, bila doamu cepat dikabulkan apa kamu bakal sedekat ini?

Dan di penghujung nanti, apa yg kamu dapatkan jauh lebih besar dan indah dari apa yang kamu bayangkan. Tetapi ingat, semua itu sesuai dengan jadwal-Nya. Percayalah dan Sabarlah semua akan indah pada waktunya.

4 comments:

Lasma Manullang

Wah, Fel..aku pernah baca note ini dan aku ga setuju sama perumpamaan ini. Akakka... Karena kesannya kasih Tuhan bersyarat dan seolah Dia memilih-milih untuk mendengarkan dan menjawab doa siapa.

Lagian doa kan selalu dijawab. :D, kalo Tidak, Tunggu (Iya, tapi butuh waktu dan proses menunggu), Iya (langsung diberi).

Ini menurut iman aku aja ya. Yang paling ga setuju sih itu, kalo pengamennya asal nyanyi, alat seadanya, kita ga mau denger dan ngasih duit biar orangnya cepet pergi. Atau kalau pengamennya waria, kita pasti kasih biar segera berlalu. Sayangnya, kita bukan Tuhan dan Tuhan bukan kita.. Selama jalan sama Tuhan, ga pernah ngerasa Tuhan berespon kayak begitu. Jadi perumpamaan bagian ini bisa bikin persepsi orang tentang Tuhan jadi seolah Tuhan yang bersyarat.

*jadi panjang. :p

Viryani

kok Fel sihh? Haha salah yah..

Kalo dari cerita perumpamaan yg di atas sih, aku nangkepnya yes God answer prayer in different ways. Orang yg bersungguh-sungguh mencari Dia bener-bener akan dikasih berkat yg berbeda.

Aku personally setuju banget dengan perbedaan God's blessing dan Father's blessing. Bedanya adalah, Tuhan itu baik. semua orang yg meminta pasti akan dikasih berkatnya. Contohnya yg minta pekerjaan akan dikasih kerjaan. Tapi cuma org yg sungguh2 mengenal hatinya yg akan dapetin Father's blessing, seperti kerjaan dengan bos ok, jarang lembur. etc. Contoh di alkitab pun si King David, dia ampe dibilang a man after My own heart.

Jadi aku take this story lebih ke arah situ sih hehe. Untuk yg waria, alat seadanya, etc itu balik lagi ke respon hati menurutku. Dari cerita ini my first thought, waktu diceritakan tampilnya urakan, suara fals, itu lebih ke -- gak niat nyanyi or asal nyanyi. gituu.

however, with your comments aku jadi mikir from the other side juga. hihi thanks for leaving such a lovely (long) comments. Love that :P

Lasma Manullang

Akakka..iya, salah neh Yan.. *maluu..

Eng, awalnya sih aku juga mikir cerita ini bagus. Tapi pas aku mikir, kalo aku bukan orang yang kehidupan rohaninya ok dan mungkin orang yang kacau amburadul, cerita ini seperti sedang menghakimi orang2 kayak gitu. Jujur, kalau aku jadi mereka, aku ngerasa makin tenggelam dalam rasa bersalah dan tertuduh. Ga berani dateng sama Tuhan.

Ronald Wals

yeah... i like the story .... inspiring, just like my path stories. huk huk...

Post a Comment

ShareThis